Sembuh dan Sukses dengan Terapi Menulis
Kamu penggiat sosmed? Kalau iya, pastinya kamu mengenal atau setidaknya pernah mendengar nama ini, Jonru. Yap, Jonru adalah sosok fenomenal. Sosoknya semakin terkenal saat pilpres 2014 lalu. Terus terang saya sering membaca tulisannya karena kita memilih calon yang sama waktu itu. Hehehe.
Tapi sebenarnya saya ‘mengenal’ Jonru jauh sebelum pilpres. Saya mengenal beliau lewat group Belajar Menulis Gratis yang didirikannya di Facebook. Waktu itu sekitar tahun 2011 saya ikut bergabung di group tersebut.
Tips-tips maupun motivasi menulis yang diberikan Jonru dalam group tersebut membuatku termotovasi untuk kembali menulis. Apalagi setelah group tersebut mengadakan audisi menulis dan tulisanku dinyatakan lolos dan akan dibukukan bersama tulisan peserta lainnya dalam sebuah buku antologi.
Meski hanya sebuah tulisan singkat, sekitar 1,5 halaman, namun moment audisi itu merupakan moment yang sangat berharga. Moment itulah yang berhasil membawaku kembali menekuni dunia kepenulisan, dunia yang kutinggalkan sejak menikah. Moment yang berhasil mengembalikan kepercayaan diriku bahwa ternyata setelah sekian lama vakum, aku masih bisa menghasilkan tulisan yang layak. Moment yang menjadi awal kembalinya aku di dunia yang sangat kuakrabi saat masih kuliah dulu.
Terima kasih Bang Jonru dan group BMG.
Lalu sebenarnya apa yang aku tulis di buku ini? Sesuai judulnya yakni Sembuh dan Sukses dengan Terapi Menulis maka buku ini berisi tips maupun cerita pengalaman para kontributor yang bermasalah namun permasalahan tersebut mendapat titik terangnya dengan menulis.
Bagaimana dengan kisahku? Di buku antologi pertamaku ini saya bercerita tentang sifat minderku. Saya memang orangnya minderan, suka gak percaya diri. Setiap kali tampil di depan umum maka sekujur tubuhku akan berkeringat, saya pun mendadak gugup sehingga ngomong jadi terbata-bata bahkan terkadang saya lupa apa yang akan diucapkan.
![]() |
| Tulisan dalam buku tersebut |
Saat memasuki bangku perkuliahan, saya pun sadar kalau saya harus bisa melawan rasa minderku. Caranya, dengan menggali potensi yang kumiliki. Dan, setelah dipikir-pikir saya pun menggali potensiku di bidang kepenulisan. Modalnya sudah ada, rajin membaca dan menulis diary.
Alhamdulillah, usahaku tidak sia-sia. Cerita anak pertama yang kutulis langsung dimuat di sebuah koran lokal, Harian Pedoman Rakyat. Dan, seperti sebuah candu, saya pun semakin ketagihan untuk terus dan terus menulis.
Oh ya, buku ini terbit dalam dua kaver yang berbeda. Meski berbeda, namun isinya sama saja.
![]() |
| kaver kedua |
Berminat dengan bukunya? Entahlah apa buku ini masih ada karena buku ini diterbitkan secara indie oleh penerbit Dapur Buku milik Bang Jonru. Tapi jika memang berminat, kamu bisa menghubungi Bang Jonru. Tahu kan akun beliau?
Secara umum, buku ini sangat bagus dibaca oleh siapa saja yang ingin menjadi penulis atau ingin melakukan self healing dengan menulis. Ingat Bapak BJ Habibie maupun JK Rowling? Kedua orang hebat tersebut pernah terpuruk dan menemukan kembali jalan terangnya dengan menulis.
Ternyata menulis mempunyai banyak efek positif ya? Cobalah.
#ODOP
#BloggerMuslimahIndonesia
















0 Comments:
Posting Komentar